Allah telah membolak-balikkan hati manusia...Maksudnya apa yah :
Imam Bukhori berkata :
7391 – حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنِ ابْنِ المُبَارَكِ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: أَكْثَرُ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْلِفُ: «لاَ وَمُقَلِّبِ القُلُوبِ»
21). Hadits no. 7391
Haddatsani Sa’id bin Sulaiman dari ibnul Mubaarok dari Musa bin ‘Uqbah dari Saalim dari Abdillah (bin Umar) Rodhiyallahu ‘anhu beliau berkata : “yang paling banyak digunakan oleh Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam untuk bersumpah adalah : “tidak, demi Yang Membolak-balikkan hati”.
Penjelasan Hadits :
Mungkin Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam banyak menggunakan lafadz tersebut sebagai pengingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’alaa dapat membolak-balikkan hatinya yang tadinya ridho terhadap sesuatu menjadi tidak senang dengannya atau yang tadinya berazam untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu ternyata berubah azamnya.
Telah berlalu sebelumnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’alaa mampu membolak-balikkan hati para hamba-Nya yang tadinya beriman menjadi kafir atau dari kafir menjadi beriman, semua itu telah ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’alaa, berbeda dengan keyakinannya Qodariyyah.
Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku diatas agama-Mu (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Imam Al Albani).
Doa untuk ketetapan hati
Imam Bukhori berkata :
7391 – حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنِ ابْنِ المُبَارَكِ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: أَكْثَرُ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْلِفُ: «لاَ وَمُقَلِّبِ القُلُوبِ»
21). Hadits no. 7391
Haddatsani Sa’id bin Sulaiman dari ibnul Mubaarok dari Musa bin ‘Uqbah dari Saalim dari Abdillah (bin Umar) Rodhiyallahu ‘anhu beliau berkata : “yang paling banyak digunakan oleh Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam untuk bersumpah adalah : “tidak, demi Yang Membolak-balikkan hati”.
Penjelasan Hadits :
- Imam Abul Waliid Sulaiman bin Kholaf al-Baajiy (w. 474 H) dalam kitabnya al-Muntaqo syarah Muwatho menjelaskan alasan Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam banyak bersumpah dengan lafadz sebagaimana hadits diatas, kata beliau :
Mungkin Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam banyak menggunakan lafadz tersebut sebagai pengingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’alaa dapat membolak-balikkan hatinya yang tadinya ridho terhadap sesuatu menjadi tidak senang dengannya atau yang tadinya berazam untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu ternyata berubah azamnya.
- Kata Imam al-Baaji juga, bolehnya bersumpah dengan Asma Allah atau sifat-Nya, selain lafadz Allah, seperti demi yang menciptakan makhluk, demi yang membentangkan rezeki dan semisalnya.
- Imam ibnu Bathol dalam Syarah Bukhori berkata :
Telah berlalu sebelumnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’alaa mampu membolak-balikkan hati para hamba-Nya yang tadinya beriman menjadi kafir atau dari kafir menjadi beriman, semua itu telah ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’alaa, berbeda dengan keyakinannya Qodariyyah.
- Akhirnya kita berdoa supaya Allah Subhanahu wa Ta’alaa menetapkan hati kita diatas keimanan dan agama yang diridhoinya, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Sholallahu ‘alaihi wa salaam :
Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku diatas agama-Mu (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Imam Al Albani).
Doa untuk ketetapan hati