Skip to main content

PRTG Traffic Grapher

Beberapa waktu lalu ada permintaan dari user yaitu berapa kali jaringan di site Banjarmasin putus.
Awalnya di site Banjamasin dibuat infrastucture untuk VPN VSAT melalu vendor LA.
Jaringan tersebut lalu masuk ke HO Pusat Cakung Jakarta menggunakan PCRouter Ubuntu (artikel : http://antonprasetyo.blogspot.com/2009/02/auto-restart-network.html).

Pada artikel tersebut ternyata hal yang sudah dioperasikan masih kurang stabil. Dan ini sangat mengganggu aktifitas apalagi setiap hari dan setiap saat selalu ditanyakan...mas jaringannya putus lagi...kita gak bisa email.
Hal tersebut dikarenakan Ethernet Card di PCRouter (artikel : http://antonprasetyo.blogspot.com/2009/02/ethernet-gigabit-4-port-dari-via.html) port-nya sering down.
Jika port dari Vsat dilangsungkan ke ethernet yang lain tidak ada masalah. Yang menjadi masalah port tersebut sudah penuh.

Akhirnya saya mengorbankan salah satu PC Server test sebagai router ke-2 yang dijadikan penghubung antara VSAT Banjarmasin ke LAN Jakarta.

Saya sangat yakin sekali bahwasannya tidak ada lagi masalah jaringan dari kantor Pusat.
Tetapi masih saja ada keluhan dengan putus nyambungnya jaringan (yang oasti frekuensinya tidak spt sebelumnya), saya yakin itu bukan dari PCRouter HO. Benar saja setelah ditanyakan ternyata di Site Banjarmasin kadang mati listrik.

Akhirnya saya memtuskan untuk mencari tools untuk mengetahui kondisi jaringan tersebut.
Mr. Google menemukan jawaban yaitu PRTG Traffic Graphic Tools tersebut terdiri dari versi Bayar dan Free (dengan keterbatasan sensor) 10 sensor.

Setelah saya install, tools ini sangat membantu saya, dan menemukan jawaban kembali yaitu jaringan yang kadang putus ternyata terjadi karena modem vendor LA yang kurang setingan. Dan akhirnya saya menghubungi LA (disambut baik) dan mencoba men-seting ulang parameter di modem tersebut.


Dari PRTG juga bisa diaktifkan mode sniffer, untuk melihat protokol data apa saja yang lewat dijaringan. Dan saya coba untuk trap jaringan di cabang yang lain.

Popular posts from this blog

Freenas Snapshots Replication Backup

Mungkin anda sudah mengetahui Freenas sebelumnya. Ya..Freenas adalah salah satu software NAS Storage berbasis FreeBSD. Karena kehandalannya, Freenas banyak digunakan sebagai NAS Storage di dunia IT. Saya pernah berfikir bagaimana jika Freenas yang kita gunakan mengalami masalah, crash misalnya. Mungkin jika hardisknya menggunakan RAID bisa tinggal ganti disknya. Bagaimana jika tidak ada RAID (hari gini Server gak ada Raid hdewww heee) atau hal lain yang membuat data tidak bisa digunakan di Freenas. Tutorial ini saya buat untuk berbagi ilmu kepada rekan2 sekalian. Saya akan coba membuat Replikasi Freenas. Dimana Dataset pada salah satu Freenas (Freenas A) akan di snapshot dan di replikasikan ke Freenas B Hal yang perlu disiapkan : 1.  Freenas A : 192.168.100.1 (Primary) Disk 8GB x 2 2.  Freenas B : 192.168.100.2 (Secondary) Disk 8GB x 2 SETING FREENAS A DAN B Kita akan buat raid mirror untuk 2 disk. Storage - Volume Manager   Volume Name :

Zimbra Error Subject : ***UNCHECKED***

Beberapa hari yang lalu Subject email Zimbra selalu di tambahkan tulisan ***UNCHECKED***. Padahal tidak ada perubahan konfigurasi mail server sebelumnya. Cari di google ada beberapa referensi yaitu merubah file /opt/zimbra/. Tahapan : #su root #cd /opt/zimbra/amavisd/bin #cp -pa amavisd amavid.org #vi amavisd Rubah isi file di baris : #su zimbra $undecipherable_subject_tag = '***UNCHECKED*** '; menjadi $undecipherable_subject_tag = '';   $zmamavisdctl restart Di hari berikutnya saya coba cek kembali utilisasi mail dengan 'top'. Terilhat penggunaan clamd sebesar 100%. Coba dicek di log /var/log/zimbra.log |grep clamd hasilnya mail amavis[26778]: (26778-07) ClamAV-clamd: All attempts (1) failed connecting to /opt/zimbra/data/clamav/clamav.sock, retrying (1) Oct 24 10:10:43 mail amavis[26778]: (26778-07) (!)connect to /opt/zimbra/data/clamav/clamav.sock failed, attempt #1: Can't connect to UNIX socket /opt/zimbra/data/clamav/clamav.sock: Co

Migrasi Nextcloud 19 ke Nextcloud 20.02 (Beda Server)

Server A : 192.168.0.1 (Server lama : Centos 7), port 80 Server B : 192.168.0.2 (Server baru : Centos 8), port 80 Nginx Load Balance : 192.168.0.10, port 443 untuk SSL Tahapan : 1. Upgrade Nextcloud 19.0.3 ke 19.0.5 (server lama) 2. Instalasi server baru (Centos 8) 3. Backup dan restore data nextcloud dan databas ke server baru 4. Konfigurasi Nextcloud di server baru dan Nginx Server 5. Finish A. Upgrade Nextcloud 19.0.3 ke 19.0.5 Untuk Upgrade 19.0.3 ke 20.0.2 tidak dapat dijalankan secara langsung. Harus bertahap upgrade ke versi minor. 19.0.3 -> 19.0.5 secara otomais. Dan upgrade ke 20.0.2 secara manual. 1. Login ke Nextcloud 2. Setting - Administration-Overview 3. Versi yang tersedia 19.0.5 5. Pilih Open updater  4. Start Update 5.  Pilih No (for usage of the web based updater), untuk mode maintenance dan upgrade via console. 6. Masuk ke console dan ke directory /var/www/html/nextcloud 7. Jalankan $ sudo   - u  apache   php occ upgrade 8. Maintenance mode masih dalam keadaan